Richard Pantouw sudah kedua kalinya ini menanam kubis hibrida Grand 33. Pada penanaman kedua kalinya itu ia menanam sekitar 10.000 tanaman di ladangnya yang berada di Desa Tempok, Kecamatan Tompaso, Minahasa, Sulawesi Utara.
Berada di ketinggian sekitar 700 mdpl, kubisnya itu tumbuh optimal meskipun di tengah guyuran hujan. Menurutnya, tanamannya terbukti lebih tahan penyakit busuk hitam (black rot) dan juga karat daun yang banyak menyerang tanaman kubis di Tompaso saat musim hujan.
“Grand 33 kuat di musim hujan. Tanamannya lebih tahan dari serangan karat daun dan busuk hitam,” ujar Richard.
Baginya, kubis Grand 33 termasuk istimewa. Pasalnya, selain tanamannya lebih bandel dan mudah perawatannya, umur panennya juga lebih cepat dibanding kubis lain yang biasa ditanam petani setempat.
“Umur 56 hari sudah mulai bisa dipanen. Lebih cepat tiga sampai empat minggu dibanding kubis lain,” terang Richard.
Dengan umur panen yang lebih genjah, petani bisa lebih cepat untuk mendapatkan penghasilan, dan lahannya bisa lebih cepat ditanami lagi.
Head atau kepala kubisnya sendiri, kata Richard, juga bagus. Bentuknya bulat pipih dengan lapisan daun yang padat, keras, dan kompak. Sehingga hasil panennya lebih tahan simpan dan kuat untuk pengiriman jarak jauh.
“Hasil panen kemarin semuanya untuk dikirim ke Maluku Utara. Barangnya bagus, kuat untuk kiriman jauh. Tidak ada masalah di pasar,” ujar Richard.
Menurut Richard, lebih dari 90% hasil panen Grand 33 masuk kategori grade A. Untuk masuk kategori tersebut, kubis harus memenuhi sejumlah kriteria, antara lain: bentuknya seragam, padat, ukurannya pas (diameter sekitar 20 cm), dan daunnya mulus tanpa ada bekas penyakit seperti karat daun.
Kubis Grand 33 milik Richard itu memiliki berat rata-rata 3 kg/tanaman. Total panennya mencapai 29 ton. Dengan harga jual rata-rata Rp7.000/buah, ia mendapatkan penghasilan total lebih dari Rp68 juta. Padahal, biaya tanamnya tidak lebih dari Rp7 juta. Sehingga ia pun mengantongi pendapatan bersih tidak kurang dari Rp60 juta.
Teruji, terbukti, dan akhirnya digemari. Begitulah akhirnya. Apa yang sudah dilakukan dan dibuktikan oleh Richard itu pun diikuti para petani kubis di daerahnya. Bahkan, salah satu tetangganya sudah langsung menanam hampir 20.000 tanaman Grand 33.
“Untuk wilayah Minahasa dan Tomohon sudah mulai banyak yang menanam Grand 33. Karena, sudah terbukti hasilnya,” ujar M. Yusran Saputra, Marketing Executive PT BISI International, Tbk. area Sulawesi Utara.
Yuk, tunggu apalagi? Coba dan buktikan sendiri! (AT)