Crumble 100EC, Hentikan Kerakusan Ulat FAW

Sai’in nyaris putus asa saat tanaman jagungnya yang baru berumur sebulan nyaris habis diserang ulat gerayak jagung atau fall armyworm (FAW) Spodoptera frugiperda. Pasalnya, tiga kali semprot dengan insektisida yang biasa ia gunakan sama sekali tidak memberikan hasil, serangannya terus berlanjut.

“Serangannya itu parah sekali. Hampir semuanya diserang. Tanamannya itu hanya tinggal tulang daunnya,” ujar petani dari Dusun Sumberdadi, Desa Ngampungan, Kecamatan Bareng, Jombang, Jawa Timur.

Kegalauan Ketua Kelompok Tani Sumberdadi itu akhirnya terobati setelah mengenal insektisida Crumble 100EC. Dalam sekali semprot, insektisida berbahan aktif Emamektin Benzoat itu langsung menghentikan serangan ulat asal Amerika itu.

Jagung kulo slamet mas wonten (Crumble 100EC) niku. Lek mboten wonten niku nggih mboten panen (Jagung saya selamat ada Crumble 100EC itu. Kalau tidak ada itu ya tidak bisa panen-red.),” terang Sai’in.

Menurut Sai’in, sesaat setelah disemprot, ulat langsung berguguran. Tiga hari kemudian daun jagung mulai kembali tumbuh. “Alhamdulillah serangannya bisa langsung berhenti. Tanamannya kembali pulih dan tidak sampai gagal panen,” ungkap Sai’in yang memiliki lahan tanam jagung seluas 3,5 ha itu.

Hal yang sama juga dialami Basuki, petani jagung sekaligus Ketua Kelompok Tani Penampan, Desa Kedungpapar, Kecamatan Sumobito, Jombang. “Baru kali ini serangan FAW ada di daerah kami, dan cukup parah serangannya,” terangnya.

Setelah sempat disemprot dengan beberapa insektisida tapi tidak kunjung ada hasilnya, Basuki akhirnya mencoba menggunakan Crumble 100EC. Hanya sekali aplikasi, serangannya langsung berhenti.

“Untuk memaksimalkan hasil, saya semprot sekali lagi. Jadi Crumble 100EC ini saya semprotkan dua kali, yaitu saat umur 15 dan 30 hari. Benar-benar bagus hasilnya, serangannya itu langsung ‘set’ berhenti,” ujar Basuki.

Selang lima hari setelah semprot, tanaman jagung miliki Basuki pun kembali tumbuh normal. Daunnya kembali muncul, yang menandakan serangan ulat FAW benar-benar berhenti.

“Sekarang tanamannya sudah berumur 70 hari. Sudah aman dari ulat FAW,” ujar Basuki.

Lantas, berapa dosis yang digunakan? Menurut Basuki maupun Sai’in, dosisnya cukup ekonomis, hanya 1 tutup botol (10 ml) per tangki ukuran 15 L.

“Untuk lahan seluas 2,1 hektar, saya gunakan 3 botol (kemasan 100 ml) Crumble 100EC, atau 30 tangki untuk sekali semprot,” terang Basuki.

Sementara menurut Ali Mashari, keefektifan insektisida Crumble 100EC dalam mengatasi serangan FAW pada tanaman jagung terletak pada cara kerja bahan aktifnya. “Yang membedakan dengan insektisida lainnya adalah Crumble 100EC ini cara kerjanya sistemik lokal atau memiliki sifat translaminer. Jadi bahan aktifnya itu bisa menembus lapisan daun bagian dalam. Sehingga, meskipun ulat bersembunyi di bagian dalam daun, tetap bisa terkena efek insektisida ini,” terangnya. (AT)