Bagi Enjat Sudrajat, ini merupakan kedua kalinya menanam Crown. Paria hibrida produksi PT BISI International, Tbk. (PT BISI) itu telah membuatnya ketagihan. Perawatan yang mudah dengan hasil panen melimpah menjadi alasan utama Kang Enjat ketagihan dengan paria itu.
“Paria jenis Crown ini yang dicari petani. Hasilnya sangat memuaskan,” ujar Kang Enjat.
Menurut petani sekaligus pedagang sayuran asal Desa Sukarame, Kecamatan Cikeusal, Serang, Banten itu, hasil panen Crown memang membuatnya puas. Dari seribu tanaman yang ditanamnya, total ia bisa memanen sebanyak 4,5 ton, atau per tanaman bisa menghasilkan 4,5 kilogram.
“Padahal perawatannya seadanya. Hampir tidak pernah dipupuk, hanya mengandalkan sisa pupuk dari tanaman sebelumnya (tanaman melon-red.),” terang Kang Enjat.
Bahkan, lanjut Kang Enjat, untuk penyemprotan atau pencegahan serangan hama penyakit juga hanya beberapa kali saja. Padahal, biasanya ia selalu melakukan penyemprotan seminggu dua kali.
“Karena itulah saya tanam Crown lagi. Sudah terbukti hasilnya, perawatan minimum hasilnya maksimum,” katanya.
Kang Enjat makin sumringah saat hasil panen melimpahnya itu dibarengi dengan harga jual yang bagus. Hingga panenan habis, 15 kali panen, ia mendapatkan harga jual rata-rata Rp5.000/kg. Sehingga, dengan hasil panen 4,5 ton itu, ia bisa meraup penghasilan hingga Rp22 juta. Lantaran irit biaya tanam, tidak lebih dari Rp3 juta, maka Kang Enjat pun bisa mengantongi keuntungan bersih lebih dari Rp19 juta.
Selain perawatan mudah dan hasil yang melimpah, Kang Enjat juga menyukai Crown karena karakter buahnya. Menurutnya, warna dan ukurannya sudah ideal (1 kg berisi 3 buah), sesuai keinginan pasar.
“Hijaunya masuk, besar buahnya masuk, dan umur 37 hari sudah bisa panen. Kebetulan saya juga pedagang di pasar (Pasar Cikeusal-red.). Ketika saya tawarkan ke pelanggan, buahnya bisa diterima dengan baik,” jelasnya.
Pada penanaman yang kedua kalinya, Kang Enjat menanam Crown lebih banyak, tidak kurang dari 1.500 tanaman atau 30 bungkus benih. “Saat ini sudah panen yang kedelapan. Alhamdulillah sudah dapat tiga ton. Tiap kali panen rata-rata bisa mendapatkan 375 kilogram. Kondisi tanamannya sendiri masih bagus dan calon buahnya banyak,” ujarnya.
Sementara itu, Dewi Ratnawati, pemulia tanaman paria PT BISI, menyebutkan, dengan menanam Crown petani maupun pedagang bisa lebih diuntungkan. Karena, buahnya terbilang keras. Sehingga lebih tahan serangan hama lalat buah dan juga lebih tahan simpan.
“Pada kondisi ruang, daya simpannya bisa sampai tujuh hari. Asalkan panen buahnya pada umur maksimal, tidak terlalu muda,” terang Dewi.
Tanamannya, lanjut Dewi, juga tahan penyakit kresek (downy mildew) yang banyak menyerang di musim hujan. “Jadi kalau ditanam di bulan-bulan basah Crown lebih tahan,” ujarnya.
Lantaran itulah, kata Dewi, Crown termasuk varietas paria hibrida yang bandel dan tahan banting di segala musim. “Ditanam di musim hujan saja bagus, apalagi di musim kemarau,” tegasnya. (Fahmi Auladi/AT)