Lagi, Cerita dari “DESA ARIMBI 85”

Bagi Eko Febrianto, ini merupakan penanaman yang kedua kalinya. Setelah sebelumnya sukses dengan hasil yang diperoleh, ia pun kembali menanam cabai merah besar hibrida ini. Ya, Arimbi 85. Itulah nama cabainya.

Febri, yang masih berusia 29 tahun itu, merupakan salah satu dari sekian banyak petani muda milenial di Desa Ngrejo, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar, Jawa Timur yang menanam cabai tersebut. Bahkan, Ngrejo boleh dibilang sebagai “Desa Arimbi 85”. Pasalnya, sebagian besar petani cabainya merupakan penyuka varietas cabai produksi PT BISI International, Tbk. itu.

Febri sendiri menanam sebanyak 4.000 tanaman di lahan seluas 150 ru (sekitar 2.150 m2). Pada penanaman sebelumnya, dengan populasi dan luasan lahan yang sama, ia bisa mendapatkan hasil hingga 6 ton atau per tanaman bisa menghasilkan 1,5 kg buah cabai segar.

Bahkan, dari hasil panen Arimbi 85 pada musim pertamanya itu, ia berhasil meraup omset hingga Rp250 juta. Hasil itu ia gunakan untuk membeli lahan yang ia sewa untuk menanam cabai tersebut. Dengan demikian, pada penanaman kedua kali ini ia sudah tidak menyewa lahan lagi, karena lahan itu sudah menjadi hak miliknya pribadi.

Seperti hendak mengulang sukses penanaman sebelumnya, pada panen perdana Arimbi 85 di musim tanam keduanya kali ini, Febri mendapatkan hasil 124 kg. Panen-panen berikutnya akan terus menyusul dengan hasil yang lebih banyak. Biasanya, dengan periode panen 3 hari sekali, ia bisa melakukan panen cabai tersebut hingga 20 kali.

Menurutnya, wajar kiranya jika Arimbi 85 memiliki produktivitas yang tinggi. Pasalnya, cabai tersebut sejak awal pertumbuhan sudah menunjukkan performa yang meyakinkan. Selain itu, ketahanannya terhadap serangan penyakit, terutama layu dan virus, juga lebih bagus, sehingga semakin memudahkan perawatan.

Cabai tersebut juga terbilang “bandel” dalam berbagai kondisi cuaca. Ditanam di musim hujan maupun kemarau hasilnya tetap optimal.

Satu hal lagi yang membuat Febri makin “anteng” bertanam Arimbi 85, yaitu hasil panennya yang diminati pasar. Terjaminnya pasar memang menjadi pertimbangan utama bagi para petani dalam bercocok tanam. Demikian halnya dengan cabai satu ini. Petani semakin tenang, dan juga senang, karena panennya melimpah, jualnya dijamin mudah.

Karakter buah Arimbi 85 memang spesial. Dari bawah hingga atas buahnya sangat seragam, baik dalam hal ukuran, warna, maupun bentuknya. Sehingga sejak awal hingga akhir panen buahnya stabil di kelas super.

Selain karena bentuk dan ukuran buahnya, pedagang menyukai hasil panen cabai tersebut karena daya simpannya yang bagus. Saat musim hujan, kesegaran buah Arimbi 85 bisa bertahan hingga empat hari setelah petik. Sementara saat musim kemarau, daya simpannya bisa lebih lama, hingga enam hari setelah petik buahnya masih tampak segar.

Jadi, tunggu apalagi? Buktikan sendiri “goyangan hot” Arimbi 85 dari ladangmu sendiri! (AT)