Persada 35 Dengan Daging Tebalnya

Saat hendak membeli sayuran kacang panjang, warna dan kepadatan polong menjadi perhatian utama. Konsumen tentu lebih senang dengan kacang panjang yang warna polongnya hijau segar dan padat, alias tidak ‘gembos’ istilah jawanya. Semua itu sudah ada di Persada 35.

Kacang panjang unggul dari PT BISI International, Tbk. (BISI) itu memang sedang menjadi kegemaran baru bagi para petani. Seperti yang disampaikan Usman, petani sayur dari Desa Sidayu, Kecamatan Binangun, Cilacap, Jawa Tengah. Menurutnya, Persada 35 sangat berbeda dengan kacang panjang lain yang selama ini biasa ia tanam.

“Persada (35) jadi rebutan (karena) lebih panjang dan bobot. Dibanding dengan yang lain jauh bedanya,” ujar Usman.

Usman memang sengaja “menarungkan” Persada 35 dengan kacang panjang lain. “Ternyata Persada (35) memang lebih bagus dan unggul,” lanjutnya.

Menurut Zainal, petani dari Desa Rejoagung, Kecamatan Ngoro, Jombang, Jawa Timur, polong Persada 35 bisa lebih bobot karena buahnya lebih tebal dan padat. “Tidak gembos (kempes-red.) polongnya,” katanya.

Dengan polong yang lebih padat dan berdaging tebal, daya simpan kacang panjang itu menjadi lebih lama. Menurut Zainal, jika diletakkan di tempat teduh, buah Persada 35 bisa tetap segar selama empat hari setelah dipetik.

Lantaran lebih bobot, lanjut Zainal, berat masing-masing ikatan polong (ikatan besar) hasil panen Persada 35 berkisar 15-17 kg atau 3-5 kg lebih berat dibanding ikatan kacang panjang lain.

Hal itu juga dibenarkan Hariyanto, petani dari Desa Susukan Rejo, Kecamatan Pohjentrek, Pasuruan, Jawa Timur. Menurutnya hasil panen Persada 35 memang lebih banyak dibanding kacang panjang lain. Dari sekitar 500 tanaman, total ia bisa mendapatkan hasil tidak kurang dari 1,5 ton, atau per tanaman mampu menghasilkan 2,5 kg.

“Sekali petik bisa dapat 40-60 kilogram. Kemarin sampai 25 kali petikan. Hasilnya lebih banyak,” ujar Hariyanto.

Pedagang sendiri, kata Zainal, juga lebih suka hasil panen Persada 35. Alasan utamanya adalah lebih tahan simpan. Ukurannya juga panjang dan seragam, sesuai selera pasar. “Panjangnya rata-rata 80 cm,” ujarnya.

Sementara itu, Pak Yat, petani kacang panjang di Desa Bakalan, Kecamatan Godang, Mojokerto, Jawa Timur, mengatakan, selain memiliki karakter buah atau polong yang unggul, kacang panjang yang bisa mulai dipanen pada umur 45 hari setelah tanam itu juga lebih tahan terhadap serangan virus Gemini yang menyebabkan daun kacang panjang keriting kuning dan gagal berproduksi.

“Yang membuat saya lebih senang dengan Persada 35 itu adalah tanamannya lebih tahan virus. Jadi saya bisa lebih enak, peliharanya mudah hasilnya melimpah,” ungkap Pak Yat.

Sahabat BISI, tunggu apalagi? Yuk, tanam Persada 35 sekarang! (AT)